Dalam
bermain angklung biasa, dibutuhkan sebanyak 20 hingga 30 orang. Kemudian, Kang Daeng berpikir hal ini tidak efektif jika ingin membuat pertunjukan
di tempat yang jauh. Maka, Kang Daeng membuat sebuah inovasi sebuah angklung
yang memiliki 3 tabung. Hal ini bertujuan agar satu orang seakan-akan memainakan
2 angklung. Selain itu, Kang Daeng menggantungkan angklung tersebut di
gantungan yang di design secara khusus. Sehingga 1 orang saja dapat memainkan
banyak angklung. Uniknya, 1 rangkaian anglung tersebut tidak dapat dimaninkan
seorang diri, karena 1 gantungan memiliki nada yang tidak beraturan. Sehingga harus
dimainkan secara berkelompok antara 7 hingga 10 orang.
Angklung Gantung ala Kang Daeng |
“Dalam
kehidupan, seseorang itu tidak dapat hidup sendiri, melainkan kita membutuhkan orang lain untuk memberi warna dalam
kehidupan kita.” J
Karena
dalam teori Samovar, salah satu elemen budaya adalah nilai. Kata kunci dalam
setiap pembahasan tentang nilai suatu budaya adalah petunjuk. Dengan kata lain,
nilai-nilai berguna untuk menentukan bagaimana seseorang seharusnya
bertingkah laku.
Selain itu, Angklung juga menurut Kang Daeng salah satu bentuk komunikasi antar budaya. Dimana Angklung dapat dimainkan oleh budaya manapun. Angklung juga menjadi jembatan berbagai budaya untuk saling berinteraksi. Tidak hanya tentang budaya, angklung kini menjadi alat musik yang mempersatukan banyak agama. Angklung adalah alat musik yang membawa nilai universal.
Selain itu, Angklung juga menurut Kang Daeng salah satu bentuk komunikasi antar budaya. Dimana Angklung dapat dimainkan oleh budaya manapun. Angklung juga menjadi jembatan berbagai budaya untuk saling berinteraksi. Tidak hanya tentang budaya, angklung kini menjadi alat musik yang mempersatukan banyak agama. Angklung adalah alat musik yang membawa nilai universal.
0 comments:
Post a Comment